Pertumbuhan Ekonomi Jadi Pembahasan di Kumparan The Economic Insight 2025

 

Jakarta - Kumparan menggelar The Economic Insights 2025 pada Rabu, 19 Februari 2025, di The Westin Jakarta. Forum ini mempertemukan pemerintah, pelaku industri, dan investor untuk membahas strategi menghadapi tantangan ekonomi global serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan tema “Navigating Uncertainty, Steering Growth”.  

Acara tersebut menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam perekonomian di Indonesia seperti Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dan Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana. 

Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dalam pembukaannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi global. “Melalui The Economic Insights 2025, kami ingin menghadirkan ruang diskusi yang tidak hanya membahas tantangan, tetapi juga menawarkan solusi konkret bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Arifin dikutip melalui keterangan resmi, Senin (24/2).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sesi opening speech mengungkapkan optimismenya akan posisi Indonesia dalam perekonomian global. “Indonesia kini menjadi ekonomi terbesar kedelapan dunia dengan PDB berdasarkan Purchasing Power Parity (PPP) yang tercatat mencapai USD4,8 triliun,” ujar Airlangga. 

Tahun ini menandai era baru bagi Indonesia dengan pemerintahan yang fokus kepada investasi, demokrasi, dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Hal ini juga menjadi salah satu fokus utama diselenggarakannya acara kumparan The Economic Insights 2025.

Menanggapi arah kebijakan pemerintah, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya sistem pengawasan dan audit yang lebih transparan dalam setiap kebijakan yang diambil. 

“Saat ini Presiden Prabowo konsisten untuk menggunakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit setiap langkah kebijakan yang diambil,” tuturnya. 

Kumparan The Economic Insights 2025 juga menyoroti dua sektor yang berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yaitu UMKM dan pariwisata. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, dengan lebih dari 64 juta unit usaha yang menopang perekonomian rakyat. 

Lebih lanjut, melalui keynote speech yang diberikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman memaparkan dua kontradiksi yang menjadi sumber inti masalah di UMKM. “Kementerian UMKM mulai mencoba mengubah cara pandang dalam melihat UMKM, bahwa UMKM tidak boleh lagi dilihat dalam perspektif problem sosial,” ujarnya. 

Di sisi lain, Kementerian Pariwisata menyebut sektor pariwisata terus menunjukkan pemulihan positif dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 4,01 persen pada 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya jumlah wisatawan, pengembangan destinasi unggulan, serta investasi di sektor ekonomi kreatif.  

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan, aspirasi besar untuk sektor pariwisata agar terus berkontribusi melalui devisa, PDB, dan investasi. 

“Dampak ekonomi pariwisata dapat semakin dirasakan apabila kita melihat kemampuannya dalam menggerakkan perekonomian daerah. Di antaranya melalui pembangunan destinasi pariwisata,” katanya. 

Sebagai forum diskusi strategis, kumparan The Economic Insights 2025 memberikan pandangan menyeluruh bagi pelaku bisnis, investor, dan pemimpin industri dalam menyusun langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi di Indonesia. 

Diskusi mendalam dan sesi networking selama acara memberikan peluang bagi berbagai pihak untuk berkolaborasi dan membangun sinergi lintas sektor guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Tidak ada komentar

'; (function() { var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true; dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js'; (document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq); })();
Diberdayakan oleh Blogger.